Senin, 06 September 2021

Manunggal Makmur dan Kebun Kelapa
 

Hari itu, masa dimana kita datang dan sampai ke Desa Pengabdian. tepatnya didesa Manunggal Makmur Kecamatan Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur melihatnya aja sudah aneh, kok gini gini amat ya KKN, sontak ada rasa menyesal dan insecure melihat desa pengabdian. berlatar belakang hidup dikota dengan pemukiman yang cukup padat jadi merasa desa pengabdian seperti sepi banget. melihat keadaan desa di Kaca Mobil Bus kebarangkatan Damri, seolah tanda tanya besar sebelum-belumnya terjawab sudah secara naluri alamiah.mari kita bercerita kebelakang sedikit pada hari keberangkatan tanggal 25 Juli 2021 Siang kita sampai dikuala jambi bersama rombongan peserta KKN dari Posko sebelah.

nama nya juga posko terakhiran ya pasti sampe di desa juga terakhir, melihat story teman-teman yang lain sudah pada sampai didesa tujuan.dan kita masih saja bertarung dan berpetualang di mobil dengan aksen jalan raya yang cukup tidak bersahabat,rasanya kek punya mesin trampolin otomatis hahaha... kalo ga goyang-goyang ya Lompat-lompat sampe pinggang pegal dan kesemutan. di sepenjang jalan disana kita melihat potensinperkebunan kelapa dan pinang, seolah di pikiran sedang memikirkan apa ya program kerja utama yang harus di lakukan wkwkw padahal tu kita aja belum tahu bentuk desa pengabdian hanya masih di jalan raya melalui kaca mobil.

Tiba lah kita dikuala jambi berserta rombongan, disana kita harus pisah mobil bersama posko 18 karena akses untuk desa posko 18 tidak bisa masuk untuk ukuran Bus Damri. rasanya pengen ketawa aja sih pisah mobil sama mereka. panitia menginfokan bahwa mereka harus berhenti dan pindah kendaraan sampai disini. naik kendaraan sedaanya sampai ke Desa Posko 18, jujur ya rasanya pengen ketawa melihat mereka pisah mobil dan naik mobil pick up seadaanya bawa barang yang riweuh sampe ke ubun-ubun.dalam hati berkata bahwa pengabdian baru saja dimulai, kedesa aja sudah naik mobil pick up bagaimana dengan desa nya langsung hahahaha. sebelumnya sih kita tepat berhenti bersama rombongan di Perbatasan Desa Manunggal Makmur dan Teluk Majelis, jadi sebelum kita pisah mobil sama posko sebelah aku sudah lihat plang gapura desa Manunggal Makmur. melihanya aja kok gitu sih desa nya Gapura nya aja kecil dan hanya bisa dilewati sama Motor doang, tapi gapura nya estetik lo. gapura nya tepat berada di Parit 11 Manunggal Makmur. dan kita berhenti di Simpang Teluk Majelis.


Sabil bawa banyak plastik buat Mabuk perjalanan 


Melanjutkan perjalanan, tidak jauh dari pos pemberhentian tadi. tepatnya di Pasar Senin desa Teluk Majelis disana lah simpang menuju desa pengabdian. Akses satu-satu nya yang bisa di lewati oleh Mobil dan Keadaan Jalan nya Hhhhmmmmmm Hadeuhh..... untung aja panas dan kering jadi masih bisa dilewatin walaupun kita harus kembali bergoyang dan lompat-lompat dengan mesin trampolin otomatis (Mobil Damri) hehehe. di perjalanan kedesa itu, desa manunggal makmur cukup banyak rintangan yang harus kita lalui pas keberangkatan. seru-seru sih kalo di ceritaiin, Mulai dari Jalan nya Kecil, Mobil nya susah banget lo belok ke simpang itu harus mutar berkali-kali dulu melewati semak-semak dan rasa khawatir nyebur ke parit sih ada juga karna tipis banget sama ujung parit yang kalo gerak lagi otomatis mobil kita nyebur kali (Adrenalin kita di latih disini) untung lah si supir nya sudah berpengalaman dan cukup lihai dalam mesin trampolin kita tadi hahaha. next, Sudah belok  masuk ke simpang menuju desa manunggal makmur kuala jambi, kita dihadang lagi sama kabel listrik yang menganggu akses perjalanan kita, ya DPL akhirnya turun mobil ambil galah buat naikin Kabel Listrik yang nyangkut di atap mobil hahaha... disini rasa bersalah kita sih ada, ya ngebiarin DPL turun tangan untuk ambil hal yang sepele. kek merasa jadi mahasiswa ngga berguna wkwkwk untung lah DPL ( Pak Farhan orang nya santuy dan Humble) seolah pada kejadian itu Cewek Posko 17 Ngasih Kode buat kita cowok-cowok turun ngebantu Pak Farhan, ya kita hanya diam-diam aja sambil senyum-senyum liat DPL tersebut. tau ga sih Galah yang dimaksud itu pake Pelepah Daun Nipah...

Mendaki gunung dan melewati lembah hahaha (lagu ninja Hatori) seolah merasakn begitu, perjalanan terus berlanjut masuk kedesa melalui akses satu-satu nya tadi. dengan jalan tanah dan batu-batuan disertai pula dengan lobang anggap saja lembah wkwkwk yang kalo hujan air nya tergenang Lumpur licin dan harus nyuci motor pake kembang 7 rupa hehehe....di pemberhentian selajnutnya kita harus berhenti lagi untuk bisa malanjutkan perjalanan, karna didepan ada motor yang terparkir banyak sekali dan mobil bus ngga bisa melewati  karna jalan nya cukup untuk satu mobil Bus. Yaaaa ditengah perjalanan kita ada warga yang sedang ngadain persiapan pesta kondangan jadi warga pada sibuk dan memarkirkan motor nya di jalan raya. tau ga sih, disana tu kita harus turun mobil lagi buat mindahin motor warga satu-satu biar mobil bisa lewat.dibantu DPL,warga, anak posko 17 bahkan cewek pun ikut mindahin Motor wkwk. (Warga nya aja yang ngga tahu kalo yan datang ini mahasiswa terbaik kampus yang sedang menabdi didesa, berharap bahawa ada penyambutan gitu hahaha) disana kita juga lihat bahwa desa pengabdian ini memang berada ditengah kebon kelapa dan pinang. sepanjang perjalanan kita masih berecrita tentang keadaan desa yang sebelumnya penuh tanda tanya, kek yo nian yo hahaha.... Lajut lagi ke perjalan setelah beberapa menit kemudian dengan jiwa petualang yang sudah mulai terlatih akhirnya kita sampai didesa pengabdian. sekitar 2-3 KM masuk kedalam dari Simpang Jalan Raya Muara Sabak-Kampung Laut.hehe ngga tau ya cerita mereka yang mabuk perjalanan dan pusing tadi sampe sini, mungkin lebih tertekan dua kali liat kondisi.Kalo dipikir-pikir sih memang asik  petualang dan cerita perjalanan punya kisah sendiri, ga akan terlupakan sosok perjuangan anak bangsa mengabdi. posko lain ngga tau dan ngga merasakan hal ini hahaha......

 

Sampai lah kita di desa Manunggal Makmur, desa dimana lumayan jauh dari pusat kota dan hampir desa paling ujung di Tanjung jabung timur. dengan letak geografis berada di daratan dan tanah gambut di kelilingi oleh Pohon Kelapa dan Pinang, dengan Akses dan Transportasi yang Cukup menantang untuk ke desa itu (Ukuran anak Kota ya). Di pikir-pikir memang bangga mengabdi disana. Tiba lah Mobil Bus Damri mengantarkan kita ke Desa Manunggal Makmur, dengan wajah yang lelah dipenuhi keringat di sepanjang muka terlihat seragam yang sudah mulai lusuh setelah menempuh perjalan. saat itu kita diantar oleh DPL dan Pak Sopi Bus Damri ke Kantor Desa. disana titik pertemuan pertama kali kita bertemu dengan warga manunggal. sebelumnya DPL sudah menghubungi Pak Kades Manunggal Makmur dan menyakan soal keberadaan dan Penempatan Mahasiswa KKN, namun didesa manunggal makmur jaringan nya lumayan menguras emosi untuk bisa menelpon dan kita harus mengunci jaringan ke 4g untuk bisa internetan. kita di berhentikan di salah satu bangunan pertama kali yang kita sama-sama ngga tahu itu bangunan apa (BUMDES), disana lah sejenak kita berhenti dan beristirahat sebentar paling 10 menit haha. lalu oleh DPL kembali menghubungi pihak Desa untuk Kejelasan Mahasiswa KKN.


Setelah diskusi dan menunggu beberapa saat datang lah seorang sosok dari desa yang membawa kabar gembira untuk penempatan kita di posko. berdiskusi dan terus berdiskusi akhirnya dapatlah keputusan untuk penempatan mahasiswa KKN Kebangsaan. sebelumnya kita memang tidak tahu sama sekali tentang kondisi posko yang akan di tempatkan, ngga tahu bagaimana keadaan dan situasi yang akan menjadi rumah satu bulan kita. bahkan desa nya pun baru kita datangin hari itu juga wauu emejingggg...sosok dari desa itu bernama Pak Kardi, beliau Kasi Pemerintahan desa manunggal makmur yang memberikan kabar gembira penempatan posko mahasiswa KKN. beliau menjelaskan bahwa Posko cowok berada dikantor BPD dan Posko Cewek di Posyandu jarak nya lumayan jauh Sekitar 1 KM.dan pada saat itu kita diantar ke posko masing-masing dan menurunkan barang barang bawaan.setelah sampai di posko masing-masing mulai lah dalam hati berkata "gini amat mengabdi" dan hati teman juga bilang demikian. lalu kita membersihkan posko masing-masing seperti memberishkan rumah hantu yang sudah lama tidak dibersihkan. debu nya, plafon nya, dinding nya, kaca nya, sampai piring dan perlengkapan laiinya kita bersihkan. capek gengss lelahhhh... tapi mau gimana lagiii kita harus bersihkan karna malam pertama baru saja dimulai. lalu setelah semua disapu bersih kita melajutkan membersihkan kamar mandi, jujur ya jijik banget si bersih kek gituan yang udah lama ga d gunaiin. satu yang unik pas pembersihan perlengkapan di posko cowok BPD kita ketemu Tikus gengs yang sudah beranak pinak dan besar banget gengs, terkejut banget loo karna banyak tikus nya besar dan loncat ke kita.histeris nya hahaha lucu banget lihat si bayu takut sama tikus, otomatis ya aku juga terkejut dan ikut lari. tapi tu gengs setelah di sapu dan di pukul tikus nya ngga mau pergi dan masih saja netap di posko BPD, dan kita ngga berani buang tikus... sampe datang lah si Aji yang buang tikus nya didalam tong sampah dan tong sampah nya berserekan. dan induk tikus meninggalkan anak anak nya.. jahat banget induk tikus meninggalkan buah hati nya.

Diskusi sama pihak desa pasca kedatangan
Cerita tikus pun berlanjut,lalu kita membersihakan kembali perlengkapan BPD tadi yang udah terkontaminasi sama jejak tikus takut aja kena penyakit, ya akhirnya peralatan BPD ngga kita gunain selaman 5 hari sampe benar-benar bersih dari jejak tikus. setelah semua bersih luar dalam kita melanjutkan perjanan menuju posko cewek yang alangkah jauh nya perjalanan 15-20 menit jalan kaki dalam keadaan panas-panasan, disini lah fisik kita mulai dilatih hahaha sembari melihat keadaan dan kondisi desa di sepanjang jalan kaki. setelah sampai disana kita lalu di kasih kue sama cewek (aku tahu snack sisa di mobil di bawa dari jambi lalu makannya di posko desa, dengan bangga nya es krim lewat dan cewek-cewek memberhentiin mamang jualan lalu beli es krim kek anak kecil aja. haha di posko cewek Posyandu itu kita makan apa ada nya sih gengs, apa yang ada kita makan kok. disana kita lihat keroyalan anak posko yang suka traktir wkwk. setelah cerita-cerita melepas kepenatan lalu dapat telepon dari kades melalui pak kardi bahwa posko cewek dan cowok kan di ceng (dialihkan), nah secar refleks si menolak karna kita (aku & bayu) udah capek bersihin posko BPD sampe memang bersih luar dalam, dan mereka belum tahu cerita tikus.setelah diskusi lagi akhirnya cowok harus ngalah, karna posisi nya sebelumnya keputusan di ambil sama pak kardi tanpa melalui kades. huffffff..... mau cerita aja bahwa posko posyandu ukurannya sekitar 4x6 kek satu ruangan aja dan WC nya pun terpisah diluar dah tu mampet lagi WC nya ngga bisa dipake Boker :'( dan harus mutar dulu numpang rumah warga. dan Posko BPD emang besar Punya 2 Ruangan dan ruang tamu WC nya didalam tapi airnya hitam dan asin. 

Akhirnya Posko kita di Ceng, kembali mengangkut barang-barang bawaan yang ribet dan riwueh sekali. barang bawaan kita pas pindahan dibantu dibawa oleh VIAR (Motor roda 3).kesal sih pas disuruh pindah karna udah capek capek ngebersihin. dan kita pun kembali meminta cewek cewek untung kembali membersihkan posko posyandu, biar seimbang terutama WC posyandu yang udah Lumutan dan Sarang laba-laba dah tu WC nya Mampet lagi buat boker, posisi nya WC Posyandu air nya emang tergenang sih kalo mau mandi harus disiram dulu biar air lama keganti sama air baru. akhirnya cewek berinisiatif membalas budi cowok yang bersih posko BPD dan sikat menyikat WC Posyandu. selama mengangkut barang bawaan pindahan posko tadi rasanya senang sekali karna pas sampe didesa bahwa ada hal yang menyenangkan naik viar dengan keribetan. posko posyandu sih emang dekat sama permukiman warga dan rame makanya di tempatkan disana sedangkan posko BPD besar dan rumah di sekitar nya agak jauh jauh, tapi atas pertimbang tetap harus di ceng because posko cewek tempat masak dan cewek emang suka ribet.


 

Keseruan Mahasiswa KKN Kebangsaan naik Viar

Jam-jam pun terus berlanjut dan kita semua mempersiapkan segala kebutuhan untuk bertahan hidup didesa manunggal, masih pada semangat dengan cerita indah walaupun sebenarnya udah capek sih. sampai lah kita dimalam pertama untuk Tinggal dan bermalam selama sebulan kedepan di manunggal makmur. kita belum bahas sama sekali tentang apa yang akan kita lakukan di desa pengabdian hahaha, masih pada nyari seluk beluk desa manunggal mulai dari tempat jajan, tempat jemur baju dan banyak lagi. dan yang pastinya memikirkan tentang mobilisasi kita selama di Manunggal, untuk sementara kita memang jalan kaki every day (Lelah) Jauh banget lo....

Malam Pertama Pengabdian di Manunggal Makmur

Begitu lah Potret kita pada malam pertama pengabdian, semua masih Fresh tanpa ada Keluhan sedikit pun. padahal tuh gengss malam itu lo malam Ospek Nyamuk ke kita semua hahahaha, masih biasa biasa aja kaki kita masih pada mulus dan belum ada masalah pada kulit kita...padahal itu nyamuk nya banget loo hahaha selow dong kan malam pertama belom tahu nih pasukan kerajaan nyamuk gimana-gimana...segala fasilitas dan perlengkapan yang tidak sempat kita bawa dari jambi atau dari daerah lain sebenarnya sih sudah tersedia di desa, cuman kita aja yang overthinking takut ga punya apa-apa didesa. jadi ya harus bawa semua, banyak sih perlengkapan desa yang kita pake wkwkwk kek Karpet buat alas Tidur, Kipas, Speaker buat karokean sama Latihan senam dan banyak lagi... hihi sempat kesal juga sih karna banyak yang udah ada disini kita nya aja yang mau ribet pake acara bawa perkakas segala hahaha...heh btw malam itu cerita nya anak posko masih pada canggung belom akrab banget loo, masih ada yang jaga image nya didepan anak-anak hihihihi padahal kalo udah kenal dekat Astagfirullah Asyik nya hahaha....

Malam itu kita makan apa adanya lo gengs, kita udah siapin Sarden sama Mie Instan ala kadarnya buat stock kedatangan kita didesa.  yang malam pertama kita mulai bagi tugas untuk divisi masing-masing tugas kerja.akhirnya si Sabil lah yang masak untuk kita semua buat sarden makan malam, gengs awal awalnya kita makan itu pake takara lo. motif nya biar berhemat :( padahal belum kenyang. malam pertama itu lauk nya sarden kita cuman beli 2 Kaleng, dimasak nya 1 kaleng (isi 3/4 Ikan) doang untuk dibagiin ke 9 Perut. siang nya kita ngga makan lo pas kedatangan kita hanya makan snack sisa di mobil yang ngga sempat dimakan (sisa makanan di Posko Posyandu) untung lah beberapa dari kami ada yang bawa stock jajan, jadi jajan itu lah jadi mangsa satu satu nnya untung ngisi perut 9 orang itu. 1 ikan sarden dipotong gengs biar bisa makan malam itu :( .kebayang ga sih makan setengah ikan sarden buat ganjal perut doang, dah tu pulang ke posko posyandu yang jaraknya 1 KM itu jadi lapar lagi karna udah abis diserap tubuh buat tenaga hahaha. gini amat pengabdian wkwk...... di Posko BPD susah banget jaringan nya kek model-model HP Kentang bawaan nya pengen nangis aja buka Handphone, ga ada fungsi nya HP di Posko itu. setelah riset dan survey HP anak-anak Posko Akhirnya dapat lah sasaran utama untuk dijadiin mangsa Tethring alias Hospot Gratis hahaha kalo aku pribadi biasanya di posko itu minta hospot sama mba noel atau vera kadang yang lain juga sering. eh jaringan nya pun itu buffering lagii, jadi sia sia juga buka HP wkwk.

EMANG ASYIK DAN SERU PENGABDIAN






Deci Fachrosi (Delegasi Mahasiswa Universitas Jambi)

Kisah Selengkapnya KKN di Instagram Pribadi https://www.instagram.com/deciif/ tersedia di Highlight

0 Coment:

Posting Komentar